[ 📰 Warta Internet / Otaku Culture ] Keunikan Anime Monogatari dan Alasan Sepinya Peminat di Indonesia

[ 📰 Warta Internet / Otaku Culture ] Keunikan Anime Monogatari dan Alasan Sepinya Peminat di Indonesia
Keunikan Anime Monogatari dan Alasan Sepinya Peminat di Indonesia

Anime Monogatari adalah salah satu karya terkenal dari penulis Nisio Isin yang diadaptasi menjadi serial anime oleh Studio Shaft. Serial ini dimulai dengan "Bakemonogatari" yang pertama kali tayang pada tahun 2009 dan terus berkembang dengan berbagai sekuel dan prekuel seperti "Nisemonogatari," "Nekomonogatari," dan "Owarimonogatari."

beberapa karakter di Monogatari yang akan terlibat masalah dengan Araragi / © 西尾維新/講談社・アニプレックス・シャフト
Apa Itu Monogatari?

Monogatari, yang berarti "cerita" dalam bahasa Jepang, adalah serial yang berfokus pada kehidupan Koyomi Araragi, seorang siswa SMA yang terlibat dengan berbagai makhluk supernatural. Setiap arc dalam seri ini biasanya berfokus pada satu karakter perempuan dan masalah supernatural yang mereka hadapi, yang kemudian dibantu oleh Araragi.

awal episode, penonton akan disuguhi fan service dulu, yaitu Senjougahara gonta-ganti baju

Serial ini dikenal karena gaya narasi yang unik, penggunaan monolog internal yang intens, dan animasi yang eksentrik dari Studio Shaft. Dialog yang panjang dan penuh dengan permainan kata serta referensi budaya dan bahasa Jepang membuatnya menjadi pengalaman unik tersendiri, sekaligus seru untuk diikuti.

Daya Tarik Anime Monogatari

Anime Monogatari karya Nisio Isin dan Studio Shaft memang memiliki sejumlah keunikan yang membuatnya menonjol di antara banyak anime lainnya. Berikut adalah beberapa elemen unik yang membuat Monogatari menarik bagi para penonton:

1. Gaya Narasi dan Dialog yang Intens

mungkin kamu perlu mem-pause anime-nya, untuk bisa membaca dan melihat setiap detail-nya

Monogatari terkenal dengan narasi yang panjang, rumit, penuh teka-teki, dan permainan kata. Dialog dalam anime ini sering kali berbentuk monolog internal dari karakter utama, Koyomi Araragi, atau percakapan intens dengan karakter lainnya. Narasi ini tidak hanya menyampaikan cerita tetapi juga memperdalam karakterisasi dan memberikan pandangan lebih jauh tentang psikologi karakter.

2. Visual dan Penyajian Animasi yang Eklektik

terkadang muncul beberapa kolase dan adegan metafora, yang sulit dinikmati saat menonton dengan cara normal

Studio Shaft dikenal dengan pendekatan visual yang unik dan eksperimental. Beberapa ciri khas visual dalam Monogatari meliputi:

  • Penggunaan Frame Asimetris: Menampilkan karakter dalam komposisi yang tidak biasa.
  • Warna dan Pencahayaan yang Kontras: Menggunakan palet warna yang mencolok dan perubahan pencahayaan yang dramatis untuk menekankan emosi dan situasi.
  • Transisi Cepat: Perubahan cepat antara adegan dan penggunaan teks di layar untuk menambah intensitas narasi.

3. Cerita dengan Struktur Arc

setiap episode punya fokus ceritanya masing-masing, contoh ini saat Arc Suruga Monkey, masalah Kanbaru, punya keinginan terdalam yang justru membawa petaka

Setiap bagian dari seri Monogatari biasanya terbagi menjadi arc yang masing-masing berfokus pada karakter tertentu dan masalah supernatural yang mereka hadapi. Ini memberikan format episodik yang tetap terhubung dalam narasi yang lebih besar. Setiap arc memperdalam latar belakang karakter dan menjelaskan hubungan mereka dengan protagonis.

4. Penggabungan Supernatural dan Kehidupan Sehari-hari

saat pertama kali munculnya Mayoi Hachikuji, penonton tidak akan sadar akan hal gelap dan tersembunyi dibalik bocah kecil periang ini

Monogatari memadukan elemen-elemen supernatural dengan kehidupan sehari-hari remaja. Masalah-masalah yang dihadapi oleh karakter sering kali mencerminkan isu-isu remaja seperti identitas, penerimaan, dan trauma masa lalu, namun disajikan dalam bentuk metafora supernatural.

5. Karakterisasi yang Kuat

tanpa perlu penjelasan langsung, tiap adegan, penonton akan diajak 'menyelami' sisi terdalam tiap karakternya

Setiap karakter dalam Monogatari memiliki latar belakang yang kaya dan motivasi yang kompleks. Karakter seperti Hitagi Senjougahara, Mayoi Hachikuji, dan Shinobu Oshino memiliki cerita pribadi yang penuh misteri yang dibahas bagai kepingan puzzle dalam arc mereka masing-masing.

6. Tema Dewasa dan Filosofis

percakapan atau dialog yang bisa jadi dianggap remeh, ditambah visual yang aneh, namun justru cukup filosofis dan membuat penonton penasaran

Monogatari tidak menghindar dari tema-tema dewasa dan filosofis. Diskusi tentang eksistensi, makna hidup, dan kompleksitas hubungan manusia sering kali menjadi inti dari dialog dan plot. Ini memberikan kedalaman tambahan yang jarang ditemukan dalam anime genre yang sama.

7. Referensi Budaya dan Sastra

terkadang Monogatari sering menyelipkan permainan kata (dalam bahasa Jepang) di beberapa dialognya, penonton mungkin akan kesulitan memahami 'teka-teki' tersebut

Seri ini dipenuhi dengan referensi budaya dan sastra Jepang yang unik dan menarik. Ini mencakup referensi terhadap mitologi Jepang, karya sastra klasik, dan budaya pop. Penonton yang familiar dengan referensi ini akan mendapatkan pengalaman yang lebih kaya.

8. Musik dan Soundtrack yang Mendukung Atmosfer

playlist rekomendasi di youtube, soundtrack opening dan ending di Monogatari Series

Musik dalam Monogatari, yang digubah oleh Satoru Kosaki, memainkan peran penting dalam menciptakan suasana. Opening dan ending themes dari setiap arc sering kali disesuaikan dengan karakter yang menjadi fokus, memberikan nuansa yang unik untuk setiap bagian dari cerita.

Alasan Sepinya Peminat Monogatari di Indonesia

Meski Monogatari punya keunggulan seperti yang disebutkan tadi, serta memiliki basis penggemar yang kuat di Jepang dan di kalangan penggemar anime internasional, anehnya di Indonesia anime ini malah kurang populer. Berikut alasan yang mungkin menjadi penyebabnya:

1. Gaya Narasi yang Kompleks

kalau banyak teks yang rumit, siapapun akan malas membaca, namun jangan lupakan fan service-nya juga (baca: dada Hanekawa)

Monogatari dikenal dengan dialog panjang dan padat yang sering kali penuh dengan permainan kata dan referensi budaya Jepang. Bagi penonton yang tidak familiar dengan bahasa Jepang atau yang tidak menyukai dialog panjang, ini bisa menjadi penghalang besar.

2. Animasi dan Penyajian Visual yang terkesan Campur Aduk

penonton akan menemukan gaya animasi dan visual dari yang normal, sampai yang di luar nalar

Studio Shaft terkenal dengan gaya animasi yang tidak konvensional dan seringkali eksperimental. Meskipun ini menarik bagi sebagian orang, namun bisa terasa aneh atau membingungkan bagi penonton yang lebih menyukai gaya animasi konvensional.

3. Referensi Budaya dan Bahasa

tongue twister, istilah permainan kata yang bikin lidah terpeleset, di Indonesia seperti kalimat "kuku kaki kakak kakak ku kayak kuku kaki kakek kakek ku," hanya bedanya ini versi bahasa Jepang

Banyak dari dialog dan situasi dalam Monogatari yang mengandung referensi spesifik terhadap budaya dan bahasa Jepang. Hal ini bisa menyulitkan penonton yang tidak akrab dengan budaya Jepang, meski ada terjemahan sekalipun, karena beberapa nuansa bisa hilang dalam terjemahan.

4. Penyebaran dan Promosi

dengan banyaknya kerumitan di tiap adegan, fan service-nya pun digarap penuh dedikasi oleh studio shaft, kadang bikin penonton mempertanyakan moralitasnya di dunia nyata
banyak omong doang? jangan salah, soal adegan action juga tidak sembarangan, digarap dengan brutal dan epik!

Promosi dan distribusi anime ini mungkin kurang gencar di Indonesia dibandingkan anime-anime populer lainnya, seperti One Piece, Naruto, Spy x Family, Oshi No Ko, The Apothecary Diaries, Mushoku Tensei, dan Tensura (ya meski memang berbeda genre). Apalagi saat ini tidak ditayangkan di Muse, Bstation, ataupun Netflix. Akibatnya, banyak calon penonton yang mungkin tidak mengetahui atau tertarik untuk mencoba Monogatari.

Intinya Nih Ya!
alamak! Istri siapa ini? Bakemonogatari x Enako Rin, bercosplay sebagai Hitagi Senjougahara dan Tsubasa Hanekawa, dimuat di Shounen Magazine

Anime Monogatari, itu sebuah karya yang kaya dengan narasi mendalam dan visual yang unik, namun butuh usaha lebih untuk dinikmati sepenuhnya. Bagi yang mencari pengalaman anime yang berbeda, 'aneh', dan 'gila', Monogatari bisa menjadi pilihan yang menarik.

salah satu masalah pada anime Monogatari Series, tiap fansub punya pendekatan terjemahan yang berbeda, sehingga interpretasi penonton bakal variatif dan tidak sama, bahkan (pada beberapa kasus) bisa jauh berbeda

Namun, kompleksitasnya membuatnya kurang populer di kalangan penonton kasual di Indonesia. Meskipun begitu, bagi para penggemar anime yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda, Monogatari bisa memberikan pengalaman yang sangat memuaskan. Setuju atau tidak, mungkin kamu juga punya alasan lain, kenapa anime Monogatari, bagus, namun kurang populer (khususnya di Indonesia)?

teori urutan menonton Monogatari Series, bikin bingung karena kebanyakan?

Lalu, jika kamu tertarik dengan anime Monogatari, pastikan untuk menonton dengan subtitle yang baik dan benar (bukan dari hasil google translate). Awal nyoba, lebih direkomendasikan mulai dari Bakemonogatari (karena ini seri yang pertama kali rilis) buat mengenal tiap karakternya, atau jika lebih suka grafik dan adegan action, bisa nonton Kizumonogatari dulu. Siapkan diri buat pengalaman narasi dan cerita yang bikin pusing dan ngantuk, eh maksudnya yang seru, menantang, dan penuh keganjilan! Unlimited Rulebook!

Penting!

  • terima kasih telah berkunjung ke halaman ini, tetap santai dan bijak dalam menanggapi setiap postingan kami.
  • keluhan, kritik, saran, dan masukan, silakan kirim message ke facebook @gigend atau tinggalkan jejak dan komentarnya di bawah.
  • pertanyaan lain, kamu bisa baca FAQ terlebih dulu.
  • btw, akan ada tambahan serta perbaikan tiap hari, cek terus, untuk update dan konten yang lebih seru.

menu lainnya ...

gacha gyat / waifu gyat / support gyat

klik post dan tag terkait lainnya ...

Komentar